Jumlah Pengungsi Erupsi Gunung Ili Lewotolok Bertambah, Hari Ini Doni Monardo ke Lembata

Lokasi pengungsian warga Kabupaten Lembata, Provinsi NTT, terdampak erupsi Gunung Ili Lewotolok. [Foto BNPB | RIenews]

RIENEWS.COM – Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Doni Monardo, Selasa malam, 1 Desember 2020, bertolak ke Kabupaten Lembata, Nusa Tenggara Timur (NTT). Doni Monardo akan melihat langsung kondisi pengungsi dan penanganan mitigasi erupsi Gunung Ili Lewotolok.

Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, Raditya Jati pada Selasa malam, menyebutkan, jumlah pengungsi terdampak erupsi Gunung Ili Lewotolok, pasca erupsi Minggu 29 November 2020, kini bertambah menjadi 5.830 jiwa.

“Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Lembata mencatat sebanyak 5.830 jiwa mengungsi ke beberapa titik. Berdasarkan data per-Selasa 1 Desember 2020, pukul 15.00 WIB, aktivitas vulkanik berdampak pada 28 desa, di antaranya 17 desa di Kecamatan Ile Ape dan 9 desa di Ile Ape Timur. BPBD mencatat 20 sebaran titik pengungsian,” jelas Raditya.

Titik pengungsian tersebar di pos pengungsian warga menampung 576 jiwa, Parak Walang 456 jiwa, aula Kelurahan Lewoleba Tengah 279 jiwa, Desa Tapolangu 287 orang, aula kopdit Ankara 169 orang, SMPN I Nubatukan 160 orang, pasar Lamahora 112 orang, SDI Lewoleba 82 orang, aula Kelurahan Lewoleba Timur 65 orang, aula Selandoro 50 orang dan BKD PSDM 46 orang.

Baca Kumpulan Berita Erupsi Gunung Api Di Sini

Di samping itu, warga juga mengungsi ke rumah-rumah warga yang tersebar di beberapa desa, seperti Lewoleba Timur 1.042 jiwa, Selandoro 1.015, Lewoleba Selatan 467, Lewoleba 347, Lewoleba Barat 286, Lewoleba Tengah 286 dan Lewoleba Utara 105 jiwa.

Dalam penanganan warga pengungsi terdampak erupsi Gunung Ili Lewotolok, BNPB mengirimkan bantuan.

“BNPB memberikan sebanyak 4.000 masker kain dan 12 unit lampu garam untuk warga di pengungsian,” kata Raditya.