RIENEWS.COM – Baru-baru ini ratusan warga negara Indonesia (WNI) berhasil diselamatkan dari kasus tindak pidana perdagangan orang (TPPO), di antaranya terjebak dalam kejahatan scamming di Filipina. Data BP2MI menyebutkan 1.900 jenazah WNI dalam setahun dipulangkan ke Indonesia.
Kasus TPPO dengan para korban pekerja migran Indonesia (PMI) ini ternyata menjadi atensi Presiden Joko Widodo (Jokowi). Salah satu keseriusan Presiden Jokowi disampaikan dalam rapat terbatas di Istana Merdeka pada Selasa, 30 Mei 2023.
“Presiden tadi menyatakan melakukan restrukturisasi Satgas tim tindak pidana perdagangan orang. Kemudian memerintahkan ada langkah-langkah cepat dalam sebulan ini untuk menunjukkan kepada publik bahwa negara, kepolisian negara, TNI, dan aparat-aparat pemerintah yang lain itu bertindak cepat dan hadir untuk ini,” kata Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menkopolhukam) Mahfud MD usai mengikuti rapat terbatas.
Presiden Jokowi juga memerintahkan jajaran Polri menelusuri adanya dukungan bagi para penjahat perdagangan orang. Mahfud MD menegaskan bahwa negara tidak mendukung adanya TPPO di Tanah Air.
“Tidak ada backing-backingan bagi penjahat. Backing bagi kebenaran adalah negara, backing bagi penegakan hukum adalah negara,” kata Mahfud.
Artikel lain
240 WNI Korban TPPO Scamming di Filipina Dipulangkan
Operasi Narkoba di Sumatera Polri Ungkap Sabu Larutan di Gorden
PSHK UII: Jabatan Pimpinan KPK Empat Tahun Tidak Inkonstitusional