RIENEWS.COM – Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Pangandaran, Jawa Barat, mengenalkan jargon 20-20-20 mengantisipasi ancaman bahaya tsunami.
Kepada 207 anak-anak tingkat sekolah dasar di Desa Purbahayu, BPBD Pangandaran, Sabtu 28 Juli 2018, memperkenalkan jargon 20-20-20.
Jargon 20-20-20 bermakna apabila terjadi gempa yang berlangsung selama 20 detik, gempa tersebut akan memicu tsunami, untuk mengatasi terjangan tsunami, masyarakat memiliki waktu 20 menit untuk melakukan evakuasi pada ketinggian 20 meter.
Angka tersebut berdasarkan kalkukasi saintifik yang memperhitungkan durasi gempa yang terjadi, kecepatan tsunami, dan wilayah evakuasi aman.
Berdasarkan siaran pers Kepala Pusat Data, Informasi dan Humas BNPB, Sutopo Purwo Nugroho, jargon ini digagas oleh Profesor Ron Harris saat melakukan kajian paleotsunami di Pangandaran tahun 2016.
Baca Berita: Gempa Lombok, 10 Orang Meninggal Termasuk WN Malaysia
Ron Harris merupakan seorang ahli geologi dari Brigham Young University, Amerika Serikat, yang melakukan kajian bersama peneliti dari UPN Veteran dan Universitas Utah Valley.