Sebanyak 38 jiwa alami luka berat, 12 orang dirawat di Puskesmas Senaru, 15 orang di Postu Sambikelen, 1 orang di RSUD Tanjung, dan 10 orang di Puskesmas Anyar. Kerusakan rumah terdapat 41 unit rusak berat, 74 unit rusak sedang dan 148 unit rusak ringan. Sebanyak 6.237 KK terdampak gempa.
Beberapa laporan kerusakan rumah juga terdapat di Kabupaten Lombok Barat, Kabupaten Sumbawa Barat, dan Kota Mataram.
“Pendataan masih dilakukan oleh BPBD,” tulis Sutopo dalam siaran persnya.
Kebutuhan mendesak saat ini adalah tenaga medis, tandu, peralatan kesehatan, kids ware dan makanan siap saji.
BPBD dan beberapa instansi lain telah menyalurkan bantuan permakanan, air mineral, tenda pengungsi, makanan lauk pauk, makanan tambahan gizi dan lainnya. Mobilisasi peralatan dan logistik terus dilakukan. BNPB terus mendampingi BPBD dan mengirimkan bantuan yang diperlukan. Logistik dan peralatan yang ada di gudang BPBD disalurkan untuk membantu korban.
Secara umum infrastruktur seperti komunikasi, jalan, listrik dan lainnya masih baik. Kementerian Komunikasi dan Informatika melaporkan kondisi layanan telekomunikasi di kawasan terdampak khususnya di Kecamatan Sambelia, Kecamatan Sembalun da Kecamatan Bayan, operator Telkomsel dan XL Axiata melaporkan layanan komunikasi seluler tetap dapat digunakan. Sementara jaringan Indosat dan H3I tidak dapat digunakan akibat padamnya lairan listrik. PLN masih melakukan perbaikan.
Evakuasi pendaki yang berada di Gunung Rinjani masih dilakukan oleh petugas. Berdasarkan data dari Balai Taman nasional Gunung Rinjani (BTNGR), jumlah pendaki ke Gunung Rinjani tercatat 826 jiwa, baik wisatawan asing dan nusantara. Laporan dari BTNGR Resor Senaru sebanyak 115 orag wisatawan asing sudah turun di Senaru Kabupaten Lombok Utara. Proses evakuasi pendaki masih dilakukan oleh petugas BTNGR, Kantor SAR Mataram, Brimob Polri NTB dan relawan.
Pascagempabumi dengan kekuatan 6,4 SR mengguncang wilayah Lombok, Bali dan Sumbawa, Minggu pukul 05.47 WIB, masih diikuti dengan gempa susulan.
Hingga pukul 14.00 WIB, BMKG mencatat telah terjadi 124 kali gempa susulan, dengan kekuatan yang lebih kecil dan tidak berpotensi tsunami. (Rep-03)