Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) mencatat kualitas udara dengan parameter PM 2,5 di beberapa wilayah menunjukkan tingkat yang memburuk.
Kualitas udara Provinsi Jambi menunjukkan angka 235 sangat tidak sehat, Kalimantan Tengah 102 tidak sehat, Kalimantan Selatan 174 sangat tidak sehat dan Riau 51 atau tidak sehat.
Sedangkan sebaran titik panas di beberapa wilayah sebagai berikut, Sumatera Selatan berjumlah 691 titik, Kalimantan Tengah 230 titik, Jambi 117 titik panas, Kalimantan Selatan 28 titik panasa, Riau 16 titik panas dan Kalimantan Barat 12 titik panas.
Penanganan darurat karhutla di wilayah Sumatera Selatan masih terus berlangsung hingga kini.
“BNPB mengerahkan 7 helikopter untuk melakukan pengeboman air atau water bombing. Air yang digunakan untuk pengeboman sudah mencapai 66 juta liter air, sedangkan operasi teknologi modifikasi cuaca (TMC) telah mengelontorkan sekitar 14 ribu garam (NaCl). Operasi udara ini didukung juga personel darat gabungan mencapai lebih 8.000 personel,” katanya.
Dijelaskannya, data BNPB pada Senin 14 Oktober 2019, pukul 09.00 WIB, mencatat jumlah titik panas mencapai 1.184 berdasarkan citra satelit modis-catalog Lapan dalam 24 jam terakhir.
“Dilihat dari sebaran titik panas di wilayah Sumatera, arah angin pada umumnya mengarah dari tenggara ke barat laut. Arah sebaran asap di Sumatera Selatan menyebar ke arah barat laut. Terpantau titik panas berada di wilayah-wilayah, seperti Kabupaten Ogan Komering Ilir, Banyuasin, Musi Banyuasin,” ujar Agus.
Badan Meteorologi, Klimatologi, Geofisika (BMKG) merilis citra sebaran asap pada hari ini (Senin tidak terdeteksi adanya transboundary haze atau asap yang melewati batas negara.
“Data tersebut diambil dari citra satelit Himawari pada hari ini (Senin). Dari citra satelit itu, terpantau persebaran asap di wilayah Sumatera dan Kalimantan,” ungkapnya. (Red)