Sampai akhir pekan lalu, kata Anna, sudah lebih dari 195 ribu visa jemaah haji reguler yang sudah terbit. Hal sama juga untuk jemaah haji khusus sudah memasuki tahap penerbitan visa jemaah.
Kementerian Agama mengimbau masyarakat tidak tergiur dengan berbagai macam tawaran berangkat haji 2024. Anna Hasbie menegaskan, hal ini merespons banyaknya tawaran berangkat dengan selain visa haji, baik mengatasnamakan visa petugas haji, visa ummal, visa ziarah, hingga multiple.
“Jemaah agar berhati-hati terhadap tawaran berangkat dengan visa non haji. Saat ini, kuota haji Indonesia sudah terpenuhi. Jemaah jangan tergiur hingga tertipu tawaran berangkat dengan visa non haji. Kami memahami antusiasme masyarakat untuk beribadah haji. Tapi publik juga jangan sampai tertipu oleh oknum yang ingin memanfaatkan kesempatan dengan menjanjikan keberangkatan dengan visa non haji. Tahun lalu, banyak kasus jemaah yang akhirnya dideportasi setibanya di Arab Saudi,” tegas Anna.
Ditegaskannya, Kementerian Haji dan Umrah Saudi mengajak Kemenag bekerja sama lebih erat, detail dan komprehensif untuk menjaga jangan sampai ada korban jemaah yang dirugikan.
“Ingat, risiko yang ditanggung besar. Selain tidak bisa beribadah haji dan adanya kerugian materi, jika sampai dideportasi, jemaah tidak bisa masuk ke Saudi hingga 10 tahun ke depan. Jadi, selain tidak bisa berhaji, juga tidak bisa umrah selama 10 tahun,” tandas Anna.
Artikel lain
Hari Kebebasan Pers Sedunia 2024, UNESCO Nobatkan Jurnalis Palestina Raih Penghargaan Guillermo Cano
AJI Gelar Indonesia Fact Checking Summit 2024 di Palembang
Waspada Penipuan Online Mengatasnamakan SATUSEHAT
Jemaah haji reguler akan mulai berangkat ke Arab Saudi pada 12 Mei 2024. Sementara jemaah haji khusus mulai terbang ke Tanah Suci pada 23 Mei 2024. (Rep-02)
Sumber: Kementerian Agama