RIENEWS.COM – Gempabumi mengguncang Lombok, Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) sejak Minggu 29 Juli 2018 dengan kekuatan 6,4 Skala Richter (SR), dan Minggu 5 Agustus 2018 dengan kekuatan 7 SR, belum berkahir.
Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) melaporkan, Minggu 19 Agustus 2018, gempabumi kembali mengguncang Lombok sebanyak dua kali dengan kekuatan 5,4 SR dan 6,4 SR.
Gempa pertama terjadi pada pusat gempa 25 km timur laut Lombok Timur dengan kedalaman 10 Km, berlangsung sekitar pukul 10.06 WIB. Kemudian gempa kedua dengan kekuatan 6,5 SR dengan episentrum 32 km timur laut Lombok Timur NTB pada kedalaman 10 km terjadi sekitar pukul 11.06 WIB. BMKG menegaskan Gempa tidak berpotensi tsunami.
Berita Terkait: Gempa Lombok, Korban Meninggal Sudah Capai 460 Orang
Kepala Pusat Data Informasi dan Humas Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Sutopo Purwo Nugroho menyebutkan Posko BNPB telah melakukan analisis dan konfirmasi dampak gempa Lombok ke BPBD.
“Guncangan gempa dirasakan keras selama 4-8 detik dirasakan di Kabupaten Lombok Timur, Lombok Utara, Lombok Barat dan Lombok Tengah. Guncangan sedang selama 4-6 detik dirasakan di Kota Mataram, Kota Denpasar, Jembrana, Karangasem, Badung, Gianyar, Bangli, Tabanan, Klungkung dan Buleleng,” sebut Sutopo.
Gempa menyebabkan masyarakat panik dan berhamburan keluar rumah atau tenda pengungsian di Lombok Utara, Lombok Timur, Lombok Tengah, dan Lombok Barat.
“Belum ada laporan kerusakan dan korban jiwa akibat gempa,” tegas Sutopo dalam siaran persnya.