“Di wilayah kita ini (Samura) sangat kita dukung. Mari sama-sama kita lestarikan. Walau nantinya para pemain Jaran Kepang akan pindah lokasi dari satu wilayah ke wilayah lainnya,” kata Rizal.
Rizal tidak menepis, Jaran Kepang ‘berbau mistik’. Namun, kata dia, penonton tidak perlu khawatir.
“Kita lihat sendiri, ada yang mengupas kelapa, makan beling hingga menjadi roh halus yang diperankan setiap pemain kesenian Jaran Kepang,” ungkapnya.
Seorang pelakon Jaran Kepang kerap berperan sebagai Gatotkaca, Mail mengaku, awalnya mengalami pegal di tubuhnya.
“Sekarang sudah biasa saya melakukannya. Bahkan bila kami tidak mempermainkan pertunjukan malah badan rasa sakit. Meski upah tidak seberapa kami dapat,” kata dia.
Uang hasil pagaleran Jaran Kepang yang diterima, murni dari keikhlasan penonton.
Dibalik itu semua, Mail menegaskan, pagelaran Jaran Kepang yang dilakukannya bersama rakannya, bagian dari bentuk tanggungjawab melestarikan budaya. (Bay)