Mengefektifkan Penanganan Gempa Sulbar, BNPB Aktifkan Desk Relawan

BNPB mendistribusikan bantuan logistik untuk warga penyintas dampak gempa di Sulawesi Barat dengan menggunakan helikopter. [Foto BNPB]

Selain itu, Pusdalops BNPB juga memutakhirkan data kerugian materil di Kabupaten Majene antara lain 1.150 unit rumah rusak yang masih dalam proses pendataan serta 15 unit sekolah terdampak.

Pusdalops BNPB melaporkan jumlah warga penyintas dampak gempa di Sulbar, 19.435 jiwa.

“Dengan rincian 15.014 orang mengungsi di Kabupaten Mamuju, dan 4.421 orang mengungsi di Kabupaten Majane,” ujar Radita.

Kabupaten Majene terdapat 25 titik pengungsian tersebar di Desa Kota Tinggi, Desa Lombong, Desa Kayu Angin, Desa Petabean, Desa Deking, Desa Mekata, Desa Kabiraan, Desa Lakkading, Desa Lembang serta Desa Limbua yang masih dalam proses pendataan. Sedangkan di Kabupaten Mamuju terdapat lima titik pengungsian di Kecamatan Mamuju dan Kecamatan Simboro yang masih dalam proses pendataan.

Cegah Penularan Covid-19

Kepala BNPB Doni Monardo yang juga Ketua Satuan Tugas Penanganan Covid-19 memberikan alat tes cepat antigen untuk memeriksa dan menelusuri adanya penularan Covid-19 di lingkungan pengungsian.

“Nanti akan ada proses swab antigen, untuk kita menjamin para pengungsi tidak terpapar Covid-19,” kata Doni, Minggu 17 Januari 2021.

Apabila terdapat warga pengungsi yang reaktif (hasil) swab antigen, maka akan segera mendapatkan tindak lanjut dari dinas kesehatan setempat.

Untuk mencegah penularan Covid-19, Doni meminta pemisahan kelompok rentan dengan usia muda di tempat pengungsian.

Majene Kembali Diguncang Gempa

Senin 17 Januari 2021, pukul 11.11 WIB, Kabupaten Majene, Sulbar, kembali diguncang gempa darat berkekuatan Magnitudo (M)4,2. Pusat gempa berada di darat 16 kilometer timur laut Majene dengan kedalaman 10 kilometer.

Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, Raditya Jati menyebutkan, informasi tim relawan yang berada di Mamuju, gempa dirasakan cukup kuat namun tidak sampai menimbulkan kepanikan.

“Belum ada laporan terkait dampak gempa susulan tersebut,” kata Raditya dalam siaran persnya kepada jurnalis.

Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) memprakirakan gempa susulan masih akan terjadi. BNPB mengimbau masyarakat untuk tetap tenang dan selalu waspada terkait adanya potensi gempa susulan yang berkekuatan signifikan.

BNPB juga mengimbau masyarakat yang tinggal di kawasan perbukitan dengan tebing curam untuk waspada terhadap longsoran dan reruntuhan batu. Bagi yang tinggal di kawasan pantai atau pesisir, diharapkan untuk selalu waspada dan segera menjauhi pantai apabila merasakan adanya gempa susulan.

Masyarakat dapat mengikuti perkembangan informasi kegempaan melalui BMKG dan portal InaRisk untuk mengetahui potensi risiko bencana yang ada disekitar tempat tinggal. (Red)