RIENEWS.COM – Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (PANRB) Abdullah Azwar Anas mengangkat persoalan kekurangan tenaga guru dan tenaga kesehatan di Tanah Air. Kompleksitas tantangan itu tentu bisa dihadapi dengan strategi yang matang.
Dalam konteks pengadaan ASN, Kementerian PANRB berkomitmen untuk mengembangkan kebijakan dan strategi yang berkelanjutan guna memastikan bahwa proses pengadaan ASN berjalan efektif, efisien, dan berkualitas.
Menteri PANRB meminta agar pemerintah kabupaten bisa mengidentifikasi masalah khususnya dalam bidang pendidikan dan pengadaan tenaga pendidik, dan kemudian menyusun rencana strategi. Rencana pengadaan ASN sebaiknya prediktif akan dinamika dan perkembangan dunia di masa depan, termasuk pesatnya perkembangan terknologi.
“Kebijakan ini terutama harus mampu memberikan solusi nyata terhadap tantangan dalam pemenuhan kebutuhan guru dan kesehatan,” ujar Menteri Anas.
Hal ini disampaikan Menteri Anas dalam Simposium Bidang Pendidikan yang digelar Asosiasi Pemerintah Kabupaten Seluruh Indonesia (APKASI) di Jakarta, Selasa, 8 Agustus 2023.
“Melalui simposium ini, kita memiliki kesempatan berharga untuk bersama-sama mengidentifikasi permasalahan yang ada, mendiskusikan strategi terbaik, dan menghasilkan solusi inovatif,” ujar Anas.
Kementerian PANRB telah menyerahkan surat keputusan penetapan kebutuhan pengadaan ASN kepada instasni pusat dan daerah. Pemerintah menetapkan jumlah formasi ASN tahun anggaran 2023 sebesar 572.496 untuk 72 kementerian/lembaga, 33 pemerintah provinsi, dan 491 pemerintah kabupaten/kota.
Artikel lain
Penerimaan CASN 2023 Sebanyak 500 Ribu Lebih Seleksi Dimulai September
Webinar Pendidikan Karo Usung Tema Guru Cakap Bermedia Digital Hadapi Tantangan Global
RUU ASN DPR Kembali Tegaskan Tidak Ada Pemberhentian Massal Honorer