“Fenomena ini disebabkan oleh adanya gelombang pasang. Apalagi saat ini sedang bulan purnama sehingga menyebabkan permukaan air laut naik,” ujar Sutopo.
Fenomena gelombang pasang ini juga tidak ada hubungannya dengan erupsi Gunung Anak Krakatau.
Sejak tadi (Sabtu) pagi, kata Sutopo, memang terjadi erupsi, namun erupsi kecil yang tidak menimbulkan pengaruh kenaikan gelombang air laut.
Berdasarkan hasil pengamatan data pasang surut dari papan pengukuran (tidegauge) dari BMKG, beberapa data menujukkan bahwa memang terjadi pasang yaitu; Tidegauge Serang tercatat pukul 21.27 WIB ketinggian 0.9 meter. Tidegauge Banten tercatat pukul 21.33 WIB ketinggian 0.35 meter. Tidegauge Kota Agung Lampung tercatat pukul 21.35 WIB ketinggian 0.36 meter. Tidegauge Pelabuhan Panjang tercatat pukul 21.53 WIB ketinggian 0.28 meter.
Dijelaska Stopo, BPBD bersama TNI, Polri, Basarnas, SKPD dan relawan masih melakukan penanganan di lapangan. Evakuasi dilakukan di beberapa tempat.
“Pendataan dan penanganan masih dilakukan. Masyarakat dihimbau tetap tenang. Tidak terpancing pada isu-isu yang menyesatkan. Untuk sementara hindari aktivitas di sekitar pantai. Perhatikan kondisi lingkungan yang ada. Sekali lagi disampaikan bahwa tidak ada tsunami. Yang terjadi adalah gelombang pasang di sekitar pantai,” imbuh Sutopo. (Red)