“Kami datang ke sini untuk meminta tausiyah kepada bapak senior Muhammadiyah supaya kami bisa lebih memiliki dasar moral kuat untuk penanganan terorisme dan radikalisme,” kata Marthinus.
Ia berharap Muhammadiyah bisa membantu untuk penanganan terorisme dan radikalisme, baik secara struktural maupun kultural. Menurut Marthinus, penanggulangan terorisme tidak mungkin dilakukan secara parsial. Melainkan membutuhkan kerjasama semua pihak.
“Kami ingin perspektif yang lebih luas lagi supaya kami betul-betul bisa menyelesaikan masalah radikalisme dan terorisme ini dengan cara yang sangat akurat,” ucap Marthinus.
Pertemuan tersebut akan ditindaklanjuti dengan diskusi yang lebih spesifik, baik yang menyangkut isu umum maupun isu keagamaan. Baik Muhammadiyah dan Densus 88 berharap bibit-bibit terorisme dapat segera hilang di Bumi Pertiwi.
Artikel lain
Presiden Jokowi Tanggapi Soal Penolakan Tim Israel di Piala Dunia U20
SIKIA Unair Gelar One Day One Juz hingga Khataman Al Quran
Pemudik Diprediksi Meningkat, Pemerintah Perpanjang Cuti Bersama Lebaran 2023
“(Semoga) ini menjadi salah satu langkah positif untuk memecahkan masalah bangsa. Tentu di luar masalah ini, ada masalah lain yang kami bahas, seperti kesenjangan sosial,” terang Haedar yang memberikan kenangan-kenangan berupa buku Risalah Islam Berkemajuan dan Darul Ahdi Wasyahadah kepada Marthinus. (Rep-04)
Sumber: Muhammadiyah