Baca Juga: Kadis PUPR Karo Sulit Dihubungi, Bupati Ajak Kasi Tinjau Jalan
Penghargaan tersebut dinilai layak diberikan sebagai bentuk apresiasi kiprah kedua Ormas tersebut di dunia. Sekaligus menyebarkan pesan Islam damai demokratis dan berkeadaban di seluruh dunia.
UGM melalui Pusat Studi Keamanan dan Perdamaian (PSKP) tengah mempersiapkan dokumen untuk mengusulkan NU dan Muhammadiyah sebagai kandidat penerima Nobel Perdamaian. Upaya ini juga dilakukan oleh Guru Besar Antropologi Boston University, Prof. Robert W. Henfer yang telah terlebih dahulu mengajukan dokumen penghargaan Nobel Perdamaian untuk NU dan Muhammadiyah kepada panitia.
Ketua PSKP UGM, Najib Azca menjelaskan pengajuan NU dan Muhammadiyah menjadi kandidat penerima Nobel Perdamaian karena keduanya dinilai memiliki peran penting dalam proses domkratisasi di Indonesia. Tidak hanya dalam mengembangkan argumen-argumen keagamaan yang selaras dengan nilai-nilai demokrasi dan penguatan masyarakat sipil saja. Namun juga berperan aktif dalam proses pembangunan perdamaian di tingkat nasional dan internasional.
Kedua ormas tersebut juga mampu mencerminkan Islam yang ramah, dan dapat merawat kemajemukan di Tanah Air. (Rep-04 | Rel)