Pakar Bencana Asia-Pasifik dan Afrika Ikuti Pelatihan Pengurangan Risiko

25 pakar dari Asia-Pasifik dan Afrika mengikuti Training of Instructors dalam pengurangan risiko bencana berbasis ekosistem dan adaptasi perubahan iklim di Asia Pasifik di UGM Yogaykarta. [Foto Ist | Rienews]

Direktur Pengurangan Risko Bencana, Dr. Raditya Jati dalam kesempatan itu mengatakan upaya pengurangan risiko bencana menjadi hal yang cukup penting dilakukan, termasuk bagi  Indonesia yang menjadi salah satu negara rentan bencana mulai dari banjir, gempa bumi, tanah longsor, tsunami dan lainnya. Berbagai bencana yang terjadi memakan banyak korban serta kerugian material yang cukup besar.

Jati menjelaskan, memberikan pemahaman terkait risiko bencana menjadi langkah prioritas dalam menghadapai bencana. Melalui peningkatan kapasitas masyarakat dan pemerintah diharapkan mampu menurunkan risiko bencana.

“Dalam mitigasi bencana juga perlu sinergi dengan semua pihak termasuk dengan akademisi  dan para ahli,” imbuh Jati.

Sementara Dekan Fakultas Geografi UGM, Prof.Dr.rer.Nat. Muh Aris Marfai menyatakan pentingnya kolaborasi dan sinergi dengan berbagai pihak dalam upaya pengurangan risiko bencana. Melalui forum ini, kata Aris, diharapkan para peserta dapat saling berbagai infromasi dan berdiskusi serta menemukan solusi untuk mengurangi dampak bencana.

Selain mengikuti pelatihan pengurangan risiko bencana di UGM, para peserta juga diberikan kesempatan melakukan kunjungan lapangan.

“Mereka akan mengunjungi sejumlah desa di Semarang untuk mempelajari lebih lanjut mengenai pengelolaan wilayah pesisir secara terpadu, persoalan erosi pantai, serta solusi terkait pengurangan risiko bencana berbasis ekosistem guna memperkuat ketahanan masyarakat,” kata Aris. (Rep-04)