Abdi Depari Dilantik Menjadi Ketua FORKI Karo 2019-2023
Menurut Thierry, jurnalis memiliki kekuatan untuk mengubah pikiran dan mengubah masyarakat.
“Jurnalis adalah influencer yang akan mampu menciptakan kehidupan yang lebih baik bagi masa depan,” ujarnya ketika membuka acara Pelatihan Peliputan Hak Anak dan Kesetaraan di Jakarta, 23 November 2019.
Bukan hanya sumber informasi dan sumber edukasi, tapi juga sumber perubahan. Peran jurnalis dalam membuat perubahan juga disampaikan Ketua Umum Aliansi Jurnalis Independen (AJI) Abdul Manan saat memberikan sambutan di acara yang sama.
Abdul Manan menyinggung pentingnya jurnalis mempertimbangkan etika dalam pemberitaan. Apalagi jika pemberitaan tersebut terkait kesehatan.
“Isu politik hanya urusan menang kalah, tapi isu kesehatan adalah isu yang terkait dengan hidup matinya orang lain,” ujar Abdul Manan.
Itu sebabnya, Abdul Manan mendorong jurnalis untuk menghasilkan berita yang berimbang dengan mengampu pada long form journalism, atau penulisan artikel yang lebih panjang dari standar di media online. Sebab, penulisan artikel yang panjang memungkinkan informasi yang disampaikan jurnalis melalui tulisan lebih berimbang dan komprehensif.
Kasubdit Imunisasi Kementerian Kesehatan, Dr. Ratna Budi Hapsari mengingatkan pada jurnalis yang menjadi peserta pelatihan bahwa imunisasi adalah bagian dari hak anak untuk sehat. Jadi, pemberian imunisasi bertujuan agar anak tak rentan tertular penyakit yang mematikan.
Pelatihan Peliputan Hak Anak dan Kesetaraan adalah program kerja sama Aliansi Jurnalis Independen dan UNICEF.
Pelatihan pertama digelar di Jakarta, 23-24 November 2019. Pelatihan ini diikuti oleh 20 jurnalis yang berasal dari Aceh, Padang, Bengkulu, Batam, Semarang, Lampung, Bali, Solo, Riau, Cirebon, Bandung, dan Jakarta. (Red)