Peneliti BRIN: Perlu Kriteria Bersama Tentukan Awal Puasa

Ilustrasi bulan Ramadan. Foto mohamed_hassan/pixabay.com.
Ilustrasi bulan Ramadan. Foto mohamed_hassan/pixabay.com.

“Kriteria diupayakan untuk disepakati bersama. Apabila terdapat perbedaan, jangan menjadi gesekan,” kata Thomas.

Thomas mengusulkan perlu kesepakatan soal kriteria yang disepakati bersama dalam penentuan awal Hijriyah. Baik penentuan awal bulan dengan metode Rukyat yang memerlukan verifikasi kriteria untuk menghindari kemungkinan rukyat keliru. Begitupun metode Hisab tidak bisa digunakan untuk menentukan masuknya awal bulan tanpa ada kriteria. Artinya, kriteria hilal diadopsi berdasarkan dalil hukum agama tentang awal bulan dan hasil kajian astronomis yang sahih.

“Jadi kriteria menjadi dasar pembuatan kalender berbasis hisab yang dapat digunakan dalam prakiraan rukyat,” ujar Thomas.

Untuk kondisi saat ini, Thomas melanjutkan, otoritas tunggal mungkin bisa diwujudkan di tingkat nasional atau regional. Penentuannya mengacu pada batas wilayah sebagai satu wilayah hukum sesuai batas kedaulatan negara.

Artikel lain

Inovasi Teranyar, Blibli Tiket Rewards Jadi Lebih Untung

Pemerintah Hanya Mampu Anggarkan 8-9 Ton Subsidi Pupuk

Kasus Dugaan Korupsi BTS BAKTI, Kejagung Periksa Menteri Kominfo

Ia berharap, pemerintah dapat mengupayakan ada satu sistem tunggal. Semua pihak bisa terbuka membuat satu kalender yang mapan, ada otoritas tunggal, kriteria tunggal, dan batas tanggal yang disepakati bersama untuk dijadikan rujukan semua pihak dan mempersatukan umat. (Rep-04)

Sumber: BRIN