EKBIS, KARO  

Pengusaha Kol Adukan Calo Angkutan Barang ke Bupati Karo

Bupati Karo Terkelin Brahmana menggunting dalam pengiriman kol ke Jakarta, Selasa 30 April 2019. [Foto Ist | Rienews]

“Harga ini masih stabil, sedangkan satu jaring bervariasi, ada isi 8-10 buah kol,” kata Nuel.

Bupati Karo Terkelin Brahmana menegaskan akan menindaklanjuti keluhan pengusaha kol mengenai armada pengangkutan sayuran. Dirinya mengaku baru mendengar soal keberadaan calo angkutan barang.

“Kita akan tindaklanjuti dan melibatkan lintas sektoral, lintas stakeholders, begitu juga DPRD karo, serta  polisi untuk mengadakan rapat bersama segera. Iya, saya baru dengar ada sekarang calo armada setelah kami diundang pengusaha kol untuk melepas pengirkman kol ke Tangerang, Jakarta. Jelas  ini akan berdampak kepada harga jual beli kol bagi petani,” kata Terkelin, usai melepas kontainer kol, Selasa 30 April 2019.

Hadir dalam pelepasan kontainer kol,  Waka Polres Karo  Kompol E. Saragih, Kadis Pertanian Sarjana Purba, Kepala Bappeda Nasib Sianturi, Camat Tiga Panah Data Martina br Ginting, Camat Merek Tomi Heriko Sidabutar, Kabid Dinas Perindang Toni Sembiring, Kabid Pengembangan, Pemasaran Dinas Pariwisata Bartholomeus Barus.

Bupati menyarankan agar asosiasi pengusaha mengirimkan surat kepada Pemkab Karo agar ditindaklanjuti.

“Setelah surat dari asosiasi pengusaha kol masuk ke  Pemkab Karo, sesuai tadi kesepakatan, maka dalam waktu dekat ini pihak berkompeten, lembaga KPPU (Komisi Pengawas Persaingan Usaha) di Medan kita undang untuk  hadir nantinya saat  rapat diadakan. Secepatnya kita rapatkan dan kita tindaklanjuti nanti  hasilnya, lalu bersama tim kita  berantas calo armada yang sudah meresahkan pengusaha,” imbuh Terkelin.

Sementara itu, Kepala Dinas Pertanian Karo Sarjana Purba menyatakan pihaknya akan menyediakan stasiun terminal akhir khus armada angkutan barang.

“Sesuai instruksi Bupati Karo, ke depan kita rencanakan lokasi yang berada di Bandar Tongging, Kecamatan Merek  milik Pemkab Karo akan kita jadikan stasiun terminal akhir  truk-truk kontainer. Ini salah satu untuk menangkis alasan para ekpidisi (pemilik truk)  yang selalu mengatakan kepada pihak pengusaha, berikan tempat mangkal sebagai pool menunggu antrian. Antisipasi ini kita sudah wanti-wanti. Untuk itu kedepan kita adakan rapat, hasilnya kita laksanakan nanti sesuai petunjuk pimpinan,” imbuhnya. (Rep-01)