RIENEWS.COM – Pimpinan Pusat Muhammadiyah telah menetapkan 1 Syawal 1444 H atau Hari Raya Idul Fitri 1444 H jatuh pada hari Jumat, 21 April 2023. Ketua Umum PP Muhammadiyah Haedar Nashir mengingatkan, jika terjadi perbedaan hari-hari penting di internal umat Islam di Indonesia, jangan jadikan perpecahan.
Terkait dengan penetapan tersebut, Majelis Tarjih dan Tajdid PP Muhammadiyah pada Sabtu, 15 April 2023, menyosialisasikan Hasil Hisab 1 Syawal dan 1 Zulhijah 1444 H.
Oman Fathurohman dalam materi sosialisasi dengan judul Hasil hisab 1 Syawal dan 1 Zulhijah 1444 H, menjelaskan, tinggi hilal pada awal Syawal di Yogyakarta adalah +01° 47’ 58’’ (sudah wujud).
Ketinggian hilal lebih rendah untuk daerah sebelah Timur Yogyakarta, seperti Makassar dan Papua. Sedangkan daerah di sebelah Barat, antara lain Jakarta, Aceh, dan Arab Saudi ketinggian hilal lebih tinggi.
“Karena semakin ke Barat, maka tinggi hilal semakin tinggi,” pungkas Oman.
Sedangkan Arwin Juli Rakhmadi Butar-Butar dalam materi sosialisasinya berjudul Hisab dalam tinjauan syariat dan literatur, menyampaikan tentang beberapa argumen hisab sebagai metode penentuan awal bulan.
Pertama, gerak benda langit bersifat teratur dan eksak. Menurut Arwin, melalui observasi dan penelaahan ilmiah, manusia mampu mengamati fenomena bulan dan matahari. Argumen ini ia sampaikan berdasarkan telaahnya terhadap QS. Yunus ayat 5 dan Qs Al-Isra’ ayat 12.
Kedua, sifat informatif-imperative ayat-ayat hisab. Firman Allah dalam QS. Yunus ayat 5, Al-Isra’ ayat 12, dan Yasin ayat 39 tidak hanya berisi informasi, tetapi juga mendorong untuk melakukan perhitungan terhadap gerak matahari dan bulan. Perhitungan ini berguna karena dapat dijadikan dasar penentuan waktu oleh umat Islam yang diterjemahkan dalam hari, tanggal, bulan, dan tahun.
Ketiga, redaksi hadis faqduru lah diartikan sebagai fahsibu lah (maka hitunglah!).
Kempat, rukyat diartikan sebagai rukyat bil ‘ilmi. Menurut Arwin, betapapun kata derivasi “ra’a” dalam literatur hadis Nabi saw terkait rukyat bermakna melihat dengan mata, pengertian “ru’yah” itu sendiri secara bahasa dapat pula bermakna melihat secara ilmiah (ilmu). Rukyat bil ‘ilmi sejatinya sinonim dengan hisab.
Artikel lain
Berpotensi Sama, Muhammadiyah Tetapkan 1 Ramadan pada 23 Maret 2023
Tambah Kenyamanan Mudik Lebaran Anda dengan Akses Peta Ini
Buruan Serbu Tiket Hari Raya dari Tiket.com Diskon hingga 40 Persen