“Di seluruh wilayah Indonesia, posisi hilal pada 29 Ramadan 1444 H sudah berada di atas ufuk. Namun demikian, masih berada di bawah kriteria imkanur rukyat MABIMS,” ungkap Khafid.
Indonesia yang tergabung dalam MABIMS pada 2016 menyepakati kriteria baru yaitu tinggi hilal 3 derajat dan elongasi 6,4 derajat.
Merujuk kriteria baru MABIMS tersebut, secara astronomis hilal dapat teramati jika bulan memiliki ketinggian minimal 3 derajat dan elongasinya minimal 6,4 derajat.
Menurut Khafid, pada saat Magrib di hari Kamis, 20 April 2023, posisi bulan di Indonesia tingginya 0 derajat 45 menit sampai 2 derajat 21,6 menit, dengan sudut elongasi antara 1 derajat 28,2 menit sampai dengan 3 derajat 5,4 menit.
Artikel lain
Mahfud MD: Naskah RUU Perampasan Aset Segera Dikirim ke DPR
Bareskrim Polri Ambil Alih Kasus Investasi Madu Klanceng Rp1 Triliun
Operasi Densus Polri di Lampung, Empat Terduga Teroris Ditangkap Dua Tewas
“Melihat data tersebut, hilal kemungkinan tidak teramati. Kalau besok (Jumat, 21 April 2023), posisi hilal pasti sudah lebih tinggi dan teramati,” ungkap Khafid. (Rep-02)
Sumber: Kementerian Agama
