RIENEWS.COM – Kementerian Komunikasi dan Informasi (Kominfo) tampak gerah. Lantaran informasi hoaks atau kabar bohong justru berseliweran di media sosial di tengah duka anak bangsa akibat kecelakaan pesawat Lion Air JT-610 pada 29 Oktober 2018 lalu. Hoaks tersebut kian membuat resah masyarakat dan keluarga korban yang tengah menunggu proses evakuasi pesawat dan 189 orang korban.
Melalui siaran pers tertanggal 30 Oktober 2018, Pelaksana Tugas Kepala Biro Humas Kemkominfo Ferdinandus Setu mengidentifikasi ada tiga hoaks yang dimaksud. Dia memaparkan kebohongan kabar tersebut sekaligus menyampaikan fakta yang sebenarnya.
Hoaks pertama adalah tersebar foto badan pesawat dalam kondisi terbelah yang diduga korban di pesawat Lion Air JT-610. Menurut Ferdinandus, foto yang diposting itu bukan kondisi pesawat Lion Air JT-610 rute Jakarta – Pangkal Pinang yang mengalami kecelakaan awal pekan ini.
“Itu foto kondisi pesawat Lion Air JT-904 dalam penerbangan Banjarmasin-Denpasar yang terbelah di Laut Bali pada 13 April 2013,” kata Ferdinandus.
Hoaks kedua, tersebarnya video yang disebut dari saksi nelayan saat pesawat Lion Air JT-610 jatuh. Ferdinandus menjelaskan, video itu sama sekali tidak terkait kecelakaan pesawat Lion Air JT-610. Faktanya, video tersebut mengenai peristiwa jatuhnya pesawat Ethiopian Airlines Flight 961 di Samudera Hindia pada 23 November 1996 silam.