PMI DIY Gelar Peringatan Hari Relawan PMI 2024 di Mandala Krida

Ketua PMI DIY, GBPH. H. Prabukusumo. Foto pmidiy.or.id.
Ketua PMI DIY, GBPH. H. Prabukusumo. Foto pmidiy.or.id.

RIENEWS.COM – Palang Merah Indonesia Daerah Istimewa Yogyakarta (PMI DIY) akan menggelar peringatan Hari Relawan PMI Tahun 2024 di Lapangan Mandala Krida, Yogyakarta, yang akan diikuti 1.600 orang relawan PMI seluruh DIY dan mitra PMI pada Selasa, 24 Desember 2024, pukul 08.00 WIB.

Peringatan Hari Relawan PMI diperingati setiap tanggal 26 Desember, di tahun ini mengangkat tema Sinergitas Relawan dalam Mewujudkan Ketangguhan Masyarakat. Acara peringatan Hari Relawan PMI akan dihadiri Wakil Gubernur DIY, Wakil Ketua Umum PMI Pusat, Pj. Wali Kota beserta seluruh komponen PMI di DIY, serta mitra PMI DIY.

Peringatan Hari Relawan PMI akan menampilkan rangkaian acara, apel kesiapsiagaan relawan, simulasi penanganan bencana hidrometeorologi kolaborasi PMI dengan mitra penanggulangan bencana terkait, flash mob, display kendaraan operasional pelayanan PMI dan mitra.

“Relawan merupakan garda terdepan dan jantung organisasi dengan kontribusinya yang sangat besar organisasi dan bersentuhan langsung dengan masyarakat yang membutuhkan. Sinergitas Relawan PMI dengan pemerintah, korporasi, masyarakat, media, dan akademisi dalam rangka mewujudkan ketangguhan di masyarakat selama ini telah menginspirasi kerja-kerja kemanusiaan di seluruh dunia. Maka peringatan Hari Relawan ini sangat penting untuk memberikan pengakuan dan penghargaan bagi Relawan PMI dengan segala kiprahnya,” kata Ketua PMI DIY, GBPH. Prabukusumo.

Kiprah Relawan PMI menggema pada saat tanggap darurat bencana tsunami di Aceh akhir tahun 2004 lalu. Kiprah relawan pun didedikasikan untuk kerja kemanusiaan pada saat bencana gempa bumi di Yogyakarta tahun 2006, disusul bencana di Pengandaran, bencana erupsi Gunung Merapi tahun 2010, bencana gempa bumi Lombok tahun 2018, gempa bumi, tsunami, dan likuifaksi Palu, Sulawesi Tengah tahun 2018, bencana erupsi Gunung Semeru Lumajang tahun 2021, sampai dengan di daerah konflik seperti Ambon dan Poso.

“Hidup itu menyala, urip iku urup, hidup kita harus dapat memberi manfaat bagi orang lain. Hal itu adalah panggilan jiwa, artikulasi nilai-nilai umum manusia seperti kasih sayang, empati, saling membantu, keinginan untuk menjangkau orang lain untuk meringankan penderitaan mereka dan melindungi mereka dari bahaya lebih lanjut. Gagasan-gagasan ini menjadi dasar dari batang tubuh hukum, etika, dan adat istiadat di hampir semua budaya. Dalam Gerakan Internasional Palang Merah dan Bulan Sabit Merah dikenal dengan Prinsip Kemanusiaan yaitu merupakan ajakan untuk bertindak untuk mencegah, meminimalisir, melindungi, dan menjamin penghormatan. Prinsip inilah yang menginspirasi Relawan untuk belajar tentang pertolongan pertama, mendidik masyarakat tentang berbagai penyakit, mendonorkan darah. Prinsip ini yang mendorong relawan untuk mendedikasikan waktu dan mempertaruhkan hidup mereka untuk merawat orang-orang yang berada di lokasi yang sulit dan berbahaya. Juga menggerakkan orang yang menyumbangkan waktu dan uangnya untuk membantu orang asing yang jauh dari tempat asal mereka,” kata Prabukusumo yang akrab disapa Gusti Prabu.

Setiap hari, di seluruh dunia, orang-orang memberikan waktu dan energi mereka untuk membantu orang lain secara sukarela. Membantu orang dengan mendonorkan darahnya, membawakan selimut hangat untuk korban kebakaran, banjir. Dalam keadaan darurat, Relawan memberikan pertolongan pertama dan kadang-kadang melakukan tindakan itu dengan keberanian luar biasa.

Mereka mendedikasikan beberapa hari, minggu, dan kadang-kadang bahkan bertahun-tahun untuk membangun penampungan dan melindungi masyarakat dari penyakit menular.

“Peristiwa perang Solferino pada tahun 1869 di mana Henry Dunant dikejutkan oleh tidak memadainya pelayanan medis dan jumlah tentara yang tewas karena minimnya perawatan, berpikir untuk membentuk “perhimpunan bantuan dengan tujuan memberikan perawatan kepada korban luka dalam perang oleh para sukarelawan yang bersemangat, setia, dan bener-benar berkualifikasi,” ungkap Gusti Prabu.

Sesuai dengan amanah Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2018 tentang Kepalangmerahan, salah satu tugas PMI adalah melakukan pembinaan relawan.

Artikel lain

Jelang Libur Nataru 2024/2025 Armada Kapal Penyebarangan Merak-Bakauheni Ditambah

Galeri Nasional Bredel Pameran Tunggal Yos Suprapto

Koalisi Masyarakat Sipil: Batalkan Kenaikan PPN 12 Persen