Presiden Jokowi Tekankan Upaya Pencegahan Karhutla

Presiden Joko Widodo tiba di Pangkalan TNI AU Roesmin Nurjadin, Kota Pekanbaru, Provinsi Riau, Senin 16 September 2019,pada pukul 18.28 WIB, dalam rangka penanganan karhutla. [Foto Ist | Rienews]

Moderamen GBKP dan BNN Karo Gelar Catur Open Tournament 2019

Bupati-DPRD Karo Teken Nota Kesepakatan KUA PPAS R-APBD 2020

Menurut Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) adanya fenomena El Nino juga menyebabkan musim kemarau di Indonesia pada tahun ini diperkirakan lebih panjang lagi. Sedangkan musim hujan menurut perkiraan BMKG akan jatuh pada bulan November dan Desember.

Menyinggung soal penegakan hukum, Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) Siti Nurbaya mengatakan bahwa pihaknya melalui Direktorat Jenderal Penegakan Hukum telah memproses sebanyak 370 perusahaan yang terbukti membuka lahan dengan cara membakar.

Dari 370 perusahaan tersebut, 103 di antaranya berada di Riau dan telah difollow up  oleh Polda Riau. Selain itu, sebanyak 49 entitas perusahaan juga telah disegel.

Sebelumnya diketahui bahwa 80% lahan yang terbakar berubah menjadi perkebunan industri. Hal itu sekaligus menunjukkan adanya unsur kesengajaan oleh oknum tertentu dalam melakukan _land clearing_ untuk perkebunan korporasi. Hal serupa sebenarnya sudah dipelajari oleh KLHK sejak 2015 lalu, oleh sebab itu presiden meminta agar pihak Kementerian/Lembaga bersama unsur TNI dan Polri dapat memberi tindakan lebih tegas dan nyata.

Menyikapi arahan presiden, Kapolri Jenderal Tito Karnavian telah membentuk tim dari Mabes dan Bareskrim yang kemudian diterjunkan khusus untuk menangani kasus karhutla hingga level daerah. Tito bahkan tidak segan untuk memberi tindakan tegas kepada jajarannya apabila tidak berhasil dalam menjalankan tugas. Di sisi lain, pihaknya juga akan memberi penghargaan yang sebanding apabila berhasil menjalankan tugas dengan baik. Hal tersebut menurut Tito akan memicu semangat kinerja jajaran Polri dalam mengatasi masalah karhutla.

“Kalau tidak maksimal, maka out. Tim sudah dibentuk dan akan bergerak selevel Polda. Jika berhasil tangkap, maka mereka akan kami berikan penghargaan. Jadi dengan reward and punishment ini diharapkan mereka akan terpacu,” pungkas Tito.

Rapat Terbatas yang berjalan singkat dan tertutup untuk media tersebut dihadiri oleh sejumlah Menteri Kabinet Kerja di antaranya Menko Polhukam Wiranto, Menteri KLHK Siti Nurbaya, Menteri Sosial Agus Gumiwang, Menteri Kesehatan Nila F Moeloek, Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Doni Monardo, Kepala BMKG Dwikorita Karnawati, Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto, Kapolri Jenderal Tito Karnavian, Gubernur Riau Syamsuar, Bupati se-Provinsi Riau dan Pangdam serta Kapolda beserta jajarannya. (Red)