RIENEWS.COM – Tim SAR gabungan menemukan pecahan bagian pesawat Sriwijaya Air SJ182 yang mengalami kecelakaan dalam penerbangan Jakarta-Pontianak, pada Sabtu 9 Januari 2021.
Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi menyebutkan ada kemajuan pencarian pesawat Sriwijaya Air SJ182 berjenis Boeing 737-500, pada Minggu 10 Januari 2021.
“Dari apa yang kami dapatkan hari ini ada suatu kemajuan. Ini menunjukkan kinerja dari semua pihak di lapangan berjalan dengan baik. Kami mohon doa dari semua masyarakat agar proses pencarian ini bisa berjalan dengan baik,” kata Budi dikutip dari laman resmi Kementerian Perhubungan.
Menteri Budi bersama Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto, Kepala Basarnas Bagus Puruhito, Ketua KNKT Soerjanto Tjahjanto, Dirut Jasa Raharja Budi Rahardjo, dan Dirjen Perhubungan Udara Novie Riyanto, turut meninjau langsung pencarian pesawat Sriwijaya Air SJ182 dengan Kapal KRI John Lie (358) milik TNI.
Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto mengatakan, Kapal Rigel milik TNI bersama tim gabungan yang diterjunkan melakukan pencarian telah menemukan sinyal dari pesawat Sriwijaya Air SJ182.
Kemudian tim penyelam dari tim Kopaska (Komando Pasukan Katak-TNI AL) juga sudah melakukan penyelaman dan menemukan beberapa bagian dari pesawat seperti pecahan pesawat, life vest, warna bagian dari pesawat, bagian registrasi pesawat dan sejumlah temuan lainnya. Barang-barang tersebut ditemukan dari kedalaman sekitar 23 meter dari permukaan laut.
Baca Berita:
Pencarian Sriwijaya Air SJ182 Difokuskan di Pulau Laki dan Pulau Lancang
“Kami mendapatkan laporan dari tim penyelam bahwa visibility di dalam air baik dan jelas sehingga memungkinkan ditemukannya sejumlah bagian dari pesawat. Mudah-mudahan sampai sore ini kondisi arus dan pandangan di bawah laut masih bagus sehingga kita bisa lanjutkan upaya pencarian. Kami yakin disitulah titik yang diperkirakan menjadi lokasi jatuhnya pesawat, mudah-mudahan bisa kita kembangkan dengan lanjut,” ungkap Panglima TNI.
Ketua Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) Soerjanto Tjahjono mengatakan, KNKT sudah menerjunkan tim menuju ke lokasi dengan menggunakan Kapal Baruna Jaya IV milik Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) yang memiliki kemampuan untuk mendeteksi bentuk atau objek di bawah permukaan laut.
Kapal ini juga memiliki kemampuan membaca sinyal yang ada dalam dua jenis black box pesawat yaitu cockpit voice recorder (CVR) dan flight data recorder (FDR).
Kepala Basarnas Marsekal Madya TNI Bagus Puruhito memberikan apresiasi kepada seluruh stakeholder yang terlibat dalam operasi pencarian pesawat Sriwijaya Air SJ182.
“Kami memberikan apresiasi yang tinggi kepada seluruh stakeholder yang terlibat dalam operasi ini, khususnya kepada para insan SAR yang sejak kemarin berada di LKP untuk mencari dan menolong saudara-saudara kita yang sedang mengalami musibah,” kata Kabasarnas.
Berdasarkan lokasi posisi terakhir diketahui atau Last Known Position (LKP) pesawat Sriwijaya Air SJ182 berada di antara Pulau Lancang dan Pulau Laki, Kabupaten Kepulauan Seribu.
Pencarian Ditingkatkan
Intensitas operasi SAR pada hari kedua, Minggu 10 Januari 2021, ditingkatkan. Basarnas telah melaksanakan rencana operasi dengan membagi sektor-sektor pencarian melalui udara dan penyisiran di permukaan air.