“Desa Lau Baleng sebanyak 440 ekor, Desa Perbulan Kecamatan Lau Baleng ada 3 ekor. Desa Nang Belawan, Kecamatan Simpang Empat, 1 ekor. Sementara Lau Cimba dan Kampung Dalam, Kecamatan Kabanjahe, ditemukan 3 ekor yang mati mendadak. Di Desa Lau Pengulu, Kecamatan Mardinding, ada 15 ekor mati,” kata Kepala Dinas Pertanian Karo Metehsa Karokaro.
Dari hasil uji laboratorium Balai Veteriner Medan, kata Matesha, kematian ternak babi itu menunjukan indikasi ke arah adanya penyakit African Swine Fever (ASF).
“Namun masih indikasi. Hasil yang sudah pasti dari ujilab menyatakan positif terhadap hog cholera (HC),” katanya.
Dalam penanggulangan hog cholera, Metehsa menegaskan, pihaknya masih terus melakukan penyemprotan disinfektan.
“Semalam di kecamatan terdampak terbanyak (dilakukan Disinfektan), yaitu Kecamatan Lau Baleng dan Mardinding,” ujarnya.
Metehsa mengimbau warga Karo tidak membeli babi dari luar daerah karena kesehatannya tidak terjamin. (Rep-01)