Tips Beribadah Haji Bagi Penderita Sakit Jantung

Penanganan pasien jemaah haji Indonesia. Foto kemkes.go.id.
Penanganan pasien jemaah haji Indonesia. Foto kemkes.go.id.

“Pemeriksaan EKG diharapkan bisa mencegah komplikasi dari serangan jantung itu sendiri,” kata Muhaimin.

dr. Muhaimin menegaskan bahwa deteksi dini kejadian gangguan jantung akut atau serangan jantung sangat penting untuk mencegah terjadinya komplikasi dari serangan jantung.

Tips Bagi Penderita Jantung
Muhaimin membagikan beberapa tips bagi jemaah haji yang menderita penyakit jantung atau yang memiliki faktor risiko penyakit jantung untuk bisa menjalankan ibadah haji dengan lancar.

Pertama, bagi jemaah haji yang sudah dalam terapi penyakit jantung koroner atau gagal jantung, harus rutin dan tepat waktu mengkonsumsi obat yang telah diberikan dokter jantungnya.

Apabila jemaah haji kehabisan obat rutin dapat melapor kepada tenaga kesehatan kloternya. TKH dapat meminta obat rutin tersebut ke depo obat atau berkonsultasi dengan dokter spesialis di KKHI supaya jemaah bisa melanjutkan terapinya.

Kedua, hindari aktifitas fisik yang berat dan sesuaikan dengan kemampuan masing-masing. Upayakan jemaah haji tidak kelelahan yang dapat memicu timbulnya serangan jantung. Salah satu cara yang disarankan yaitu penggunaan kursi roda, terutama pada jemaah haji yang memiliki gangguan jantung.

”Parameter kami, apabia jemaah haji sudah dilakukan pemeriksanaan EKG dan terdeteksi memiliki penyakit jantung berat atau penyakit jantung koroner, aktifitasnya jangan sampai menimbulkan kelelahan yang mengakibatkan keluhan jantung yang sifatnya akut atau serangan jantung,” papar Muhaimin.

Ketiga, jemaah haji diimbau untuk minum sebelum haus. Untuk jemaah haji dengan gangguan jantung berat harus mematuhi takaran air yang dapat dikonsumsi sesuai anjuran dokter.

Artikel lain

Ini Ketentuan Asuransi Jemaah Haji Wafat dan Kecelakaan

Polda Sumut Selamatkan 2,7 Juta Masyarakat dari Bahaya Narkoba

Hari ke 25 Penyelenggaraan Haji, 66 Jemaah Haji Wafat

Keempat, Muhaimin mengingatkan kepada seluruh jemaah haji untuk mengatur ritme atau pola aktifitas harian selama ibadah haji. Seperti menjalankan aktifitas pada malam hari untuk menghindari cuaca panas yang ekstrem. Langkah ini bertujuan agar jemaah haji tidak kelelahan dan bisa mempersiapkan diri lebih baik menjelang puncak ibadah haji atau prosesi Arafah, Muzdalifah dan Mina (armuzna). (Rep-04)
Sumber: Kementerian Kesehatan