Tragedi PETI di Bakan, Evakuasi Gunakan Alat Berat

Tim SAR gabungan menurunkan alat berat dalam proses evakuasi dan pencarian pekerja penambangan emas tanpa izin (PETI) yang tertimbun longsor pada Selasa malam, 26 Februari 2019, di Desa Bakan, Kecamatan Lolayan, Kabupaten Bolaang Mongondow, Provinsi Sulawesi Utara. [Foto BNPB | Rienews]

RIENEWS.COM – Evakuasi terhadap pekerja di penambangan emas tanpa izin (PETI) di Desa Bakan, Kecamatan Lolayan, Kabupaten Bolaang Mongondow, Provinsi Sulawesi Utara, kini memasuki hari keempat. Tim SAR gabungan dalam evakuasi dan pencarian korban pekerja penambang,  semula diinformasikan berjumlah 60, kini mengerahkan alat berat di lokasi PETI yang longsor, menimbun pekerja.

Kepala Pusat Data Informasi dan Humas Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Sutopo Purwo Nugroho dalam pernyataannya, Jumat 1 Maret 2019, mengungkapkan, sudah 28 korban longsor di lokasi penambangan berhasil dievakuasi. Dari jumlah korban yang dievakuasi, 8 korban meninggal dunia.

Tim SAR gabungan, sebut Sutopo, terus melanjutkan evakuasi di hari keempat.

“Sesuai kesepakatan bersama dan dengan pertimbangan saat rapat koordinasi kemarin yang dipimpin Deputi Operasi & Kesiapsiagaan BNPP (Basarnas), Bupati Bolaang Mongondow dan Forkopimda maka hari ini proses evakuasi korban longsor menggunakan alat berat. Hingga Jumat 1 Maret 2019, pukul 12.00 WITA, sebanyak 28 korban berhasil dievakuasi, di mana 8 orang meninggal dunia, dan 20 orang selamat,” kata Sutopo.

Baca Berita: Ini Pesan Buya Syafi’i di Tahun Politik 2019

Evakuasi terus dilakukan, dikoordinir oleh Basarnas. Personel yang tergabung dalam operasi SAR gabungan adalah Basarnas, BPBD Bolmong, BPBD Kotamobagu, Marinir, TNI, Polri, Pol PP,  PMI, Tagana, Rescue JRBM, Tim Medis/DVI Polda Sulut dan Relawan.