UGM-ICCTF Kembangkan Budidaya Padi Kombinasi Metode SRI-Teknologi

DTPB FTP-UGM dan ICCTF mengembangkan budidaya padi metode SRI dengan kombinasi teknologi, di Kabupaten Sumba Timur, Provinsi Nusa Tenggara Timur. [Foto UGM | Rienews]

Upaya budidaya padi SRI ini merupakan bagian dari strategi adaptasi dan mitigasi terhadap perubahan iklim mengingat efek buruk dari perubahan iklim sudah dirasakan oleh masyarakat umum di berbagai daerah di Indonesia. Terlebih bagi Provinsi Nusa Tenggara Timur, sebagai daerah beriklim kering yang dipengaruhi angin musim, sektor pertanian seperti padi sering sekali mengalami kesulitan dalam mendapatkan hasil panen yang stabil.

Metode SRI ini, kata Bayu, menjawab tantangan masyarakat petani terutama di daerah kering dan rentan, sebagai strategi adaptasi perubahan iklim yang paling tepat guna. Kegiatan adaptasi dalam program ini, bertujuan untuk mengembangkan strategi ketangguhan iklim dan mencegah kerentanan petani serta lahan pertaniannya akibat kekeringan melalui budidaya SRI dan informasi pertanian berbasis teknologi aplikasi.

Bayu menuturkan, dipilihnya Desa Luku Kalara, Kecamatan Kambera, Kabupaten Sumba Timur, Nusa Tenggara Timur, sebagai daerah implementasi metode SRI. Pemilihan lokasi ini didasarkan pada karakteristik desa yang berpenduduk 1.041 jiwa dan 42,8 persen dari warganya bermata pencaharian sebagai petani.

Namun, sebut Bayu, ada beberapa kekurangan yang terjadi, di antaranya adalah infrastruktur irigasi yang sudah bagus tetapi belum diimbangi dengan SDM yang baik dalam pengelolaannya. Masih sering terjadi  gagal panen diakibatkan belum tepatnya metode tanam yang digunakan dan serangan hama yang terjadi akibat sistem tanam yang tidak serentak.

Gilbert Harangmbani, anggota kelompok petani Desa Luku Kalara menyampaikan rasa syukur karena telah melihat dampak positif dari program SRI ini. Kelompok tani ini terbantu dengan adanya program dan merasakan nilai lebih  program.

“Awalnya petani masih ragu, karena pola tanam 1 anakan ini kami anggap sangat berisiko. Namun, saat ini kami sudah merasakan dampak baiknya,” ujar Gilbert.

Direktur Operasional ICCTF, Andi Abikusno mengatakan metode SRI adalah sebuah inovasi untuk meningkatkan ketahanan pangan masyarakat sekaligus sebagai upaya adaptasi untuk mengantisipasi perubahan iklim. Sektor adaptasi dan ketangguhan merupakah salah satu fokus area pendanaan ICCTF.

Metode SRI yang digunakan untuk pertumbuhan tanaman dengan menggunakan bibit berumur muda, jarak tanam lebar, pupuk organik, irigasi terputus-putus, dan beberapa penyiangan, terbukti menghasilkan produktivitas padi lebih tinggi dibandingkan dengan pengelolaan sistem konvensional.

“Untuk memantau dan merekam data cuaca di wilayah pertanian di Desa Luku Kalara, ICCTF bekerjasama dengan FTP UGM juga telah mengembangkan teknologi telemetri untuk menganalisis iklim mikro seperti hujan, suhu, dan kelembapan tanah yang dapat diakses oleh kelompok tani di lokasi program,” ujar Andi. (Rep-04 | Rel)