Ketua Paguyuban Belis, Sutaryo mengatakan, saat ini ada 12 orang yang mendapatkan becak listrik di tahap pertama. Diapun menyampaikan rasa terima kasih kepada UGM yang telah memberikan bantuan becak listrik.
“Terima kasih atas perhatian dan bantuan yang diberikan kepada kami,” ucap Sutaryo.
Pengembangan Belis dilakukan Fakultas Teknik UGM dengan dukungan pendanaan dari Pertamina dan PLN.
Kepala ICA UGM, Dr. Jayan Sentanuhady menjelaskan pengembangan Belis telah dilakukan sejak tahun 2016 melalui riset mandiri.
Produk yang dihasilkan saat ini merupakan generasi ke enam sejak awal riset. Belis dilengkapi dengan motor listrik 48 volt, menggunakan tenaga aki 48 volt 12 Ah, dan daya 1.500 watt.
Jayan menyebutkan pengisian daya listrik bisa dilakukan dengan mudah. Charger yang berada di dalam becak cukup disambungkan ke colokan listrik.
“Sekali di charge selama 3-4 jam bisa digunakan untuk menempuh jarak 30-35 Km,” ujar Jayan.
Kedepan pihaknya akan terus mengembangkan becak listrik dengan teknologi pedal assist.
“Nanti akan ada option bantuan tenaga 30 persen, 60 persen, dan 90 perse,” imbuh Jayan. (Rep-04)