Angkutan Desa Seruduk Rumah Warga, 6 Penumpang Dilarikan ke Puskesmas
“Dengan adanya kepedulian semua pihak, tidak ada yang mustahil dalam pengumpulan dana. Semua itu, kembali kepada tulus dan ikhlas. Apa yang kita janjikan dalam memberikan dana untuk kemuliaan Tuhan, semuanya pasti akan mendapatkan berkat yang tak ternilai harganya dari Tuhan. Kadang kala kita tidak menyadari semua itu. Inilah saatnya mari kita berbuat baik, karena yang baik menghasilkan buah yang baik,” katanya.
Sebelum mengakhiri sambutannya, Terkelin Brahmana menyerahkan kembali uis jongkit yang diterimanya kepada pihak panitia untuk dilelang.
“Kain jongkit corak baru ini tidak saya bawa pulang tetapi saya serahkan kembali ke panitia lelang untuk dilelangkan kembali sebagai tanda kain jongkit ini dari Bupati Karo. Silakan panitia nanti bordir di kain jongkit tulisan Bupati Karo,” ucapnya.
“Sebelum saya meninggalkan tempat ini karena ada tugas lain. Saya minta panitia lelang agar kain jongkit corak baru ini dilelang dulu. Biar yang membeli kain tersebut dapat berfoto bersama saya,” katanya.
Merespons hal itu, pihak panitia langsung membuka lelang kain jongkit yang sempat dipakai Bupati Karo Terkelin Brahmana. Panitia melelang kain jongkit dengan harga dasar Rp6 juta.
Peserta lelang pun langsung mengajukan harga lebih tinggi hingga jongkit Bupati Karo tersebut terjual dengan harga Rp10 juta kepada keluarga Agusta Kemit diwakilli Nursiti br Sembiring.
“Kain jongkit ini akan menjadi kenangan selama hidup saya. Bahkan mungkin bagi anak-cucu saya nanti bahwa (jongkit) dapat semasa lelang perluasan lahan GBKP Runggun simpang Ujung Aji. Ada partisipasi keluarga kami,” imbuhnya. (Rep-01)