“Ketika terjadi becana di tempat kerja, periksalah diri sendiri terlebih dahulu, ketika sudah selesai dengan diri sendiri, maka tolonglah orang lain. Ketika hendak menolong oran lainpun harus memeriksanya terlebih dahulu, supaya tidak menambah risiko yang lebih parah pada orang yang terkena dampak kecelakaan,” kata Nur Achmad.
Selain mendapatkan materi, mahasiswa D3 Teknik Mesin juga melakukan praktik pertolongan pertama secara langsung, seperti membalut luka sobek pada kulit dengan berbagai ukuran, mengangkat korban terluka, dan juga mengidentifikasi detak jantung dan nyawa seseorang.
Pada saat yang sama, Nur Achmad menekankan kepada seluruh peserta untuk bisa memahami standar oprasional keselamatan yang ada di laboratorium kampus maupun tempat mereka bekerja kelak.
“Kalian merupakan mahasiswa yang bertemu dengan alat–alat berat secara langsung, untuk itu memahami standar keselamatan di manapun sangat penting. Jika kalian salah melakukan langkah–langkah pertolongan pertama, maka nyawa diri sendiri maupun orang lain bisa melayang,” imbuhnya.
Pelatihan ini menunjang pemahaman mahasiswa D3 Teknik Mesin terhadap mata kuliah K3 (Keselamatan Kesehatan Kerja), karena mendapatkan materi dari para ahli dan dapat melakukan simulasi secara langsung. (Red)