RIENEWS.COM – Bencana alam di tahun 2019 diprediksi mengancam sejumlah wilayah di Indonesia, seperti bencana banjir, longsor, gempa, dan gunung meletus. Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) memperkirakan penyelenggaraan Pemilu pada 17 April 2019 akan berpengaruh dalam penyelenggaraan, penanggulangan bencana sehingga perlu diantisiapasi sejak dini.
Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB, Sutopo Purwo Nugroho menyatakan, ancaman potensi bencana banjir dan longsor meliputi ratusan daerah kabupaten dan kota di Tanah Air, di antaranya pada Januari 2019 di Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, dan Banten.
“(Ancaman bencana) banjir terdapat 489 kabupaten/kota berada di daerah bahaya sedang-tinggi, dengan jumlah penduduk terpapar dari bahaya sedang – tinggi sebanyak 63,7 Juta jiwa. Longsor 441 kabupaten/kota berada di daerah bahaya sedang-tinggi,” kata Sutopo dalam konferensi pers akhir tahun 2018, Senin 31 Desember 2018, di Jakarta.
Baca Berita: Duka Awal Tahun, 9 Warga Tewas, 34 Lainnya Diduga Tertimbun Longsor
Disebutkan Sutopo, ancaman bencana geologi, gempa akan terjadi selama 2019. Rata-rata setiap bulan ada sekitar 500 kejadian gempa di Indonesia.
“Gempabumi tidak dapat diprediksikan secara pasti di mana, berapa besar dan kapan. Namun diprediksikan gempa terjadi di jalur subduksi di laut dan jalur sesar di darat. Perlu diwaspadai gempa-gempa di Indonesia bagian timur yang kondisi seismisitas dan geologinya lebih rumit dan kerentanannya lebih tinggi,” kata Sutopo.
Potensi tsunami, menurut Sutopo, sangat tergantung dari besaran gempabumi dan lokasinya. Jika gempa lebih dari 7 SR, kedalaman kurang dari 20 km dan berada di jalur subduksi maka potensi tsunami. Sistem peringatan dini tsunami sudah lebih baik dibandingkan sebelumnya.