Waterglass, Inovasi Dosen UMY Perkuat Struktur Bangunan

Dosen Teknik Sipil (TS) Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY) Taufiq Ilham Maulana, S.T., M.Eng., peraih meraih Best Paper Award untuk International Conference on Sustainable Construction and Structures (ISuCOS) 2018. [Foto Ist | Rienews]

RIENEWS.COM – Dosen Teknik Sipil (TS) Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY) Taufiq Ilham Maulana, S.T., M.Eng., mengajukan inovasi waterglass untuk membuat bangunan kuat terhadap bencana gempabumi.

Posisi Indonesia yang terletak di Cincin Api Pasifik membuat banyak wilayah negara ini rentan terhadap bencana alam seperti gempa bumi dan letusan gunung berapi. Hal tersebut tidak jarang menghasilkan kerusakan infrastruktur yang kerugiannya tidak sedikit bagi warga yang terdampak bencana semacam itu.

Salah satu perhatian dalam mengatasi isu yang timbul ketika bencana alam terjadi adalah bagaimana mengembalikan keadaan infrastruktur seperti sedia kala agar aktivitas keseharian dapat segera berjalan kembali. Hal tersebut dapat dilaksanakan dengan melakukan perbaikan infrastruktur dan juga memperkuat bangunannya, ini yang menjadi ide utama yang diangkat oleh Taufiq Ilham Maulana dalam papernya yang berjudul; Compressive Behavior of Jacketing Specimens and Flexural Behavior of Concrete Beam Strengthened using Sodium Silicate Mortar.

Baca Berita: Monumen Merga Silima Terbesar di Dunia Akan Dibangun di Tahura

Dosen Teknik Sipil yang mengampu bidang struktur dan material konstruksi, dalam pers rilis yang diterima Redaksi, menyampaikan bahwa dalam pembangunan kembali paska bencana alam terdapat beberapa solusi yang bisa diambil. Salah satunya adalah perbaikan, terutama untuk infrastruktur yang memang masih memiliki potensi seperti bangunan.

“Karena banyak struktur yang dibangun di Indonesia menggunakan beton dan seringkali membangun kembali sebuah bangunan dari awal akan memakan biaya yang besar. Untuk itu perbaikan dapat menjadi solusi yang dapat diterapkan. Penelitian yang saya lakukan bersama salah seorang mahasiswa TS, Dimas Irfani, tersebut berusaha untuk mencari inovasi yang dapat diterapkan pada proses perbaikan. Tujuannya adalah proses perbaikan yang dilakukan tidak hanya sekadar memperbaiki tapi juga meningkatkan ketahanan dan juga kualitas dari bangunan tersebut,”  ungkap Taufiq.

Taufiq menjelaskan bahwa penelitian yang dilakukannya merupakan perbaikan struktur menggunakan sodium silikat atau yang juga dikenal sebagai waterglass.